Cara Riset Pasar untuk Pemula 2025 (Gratis & Mudah) | 3 Metode Terbukti

Pelajari cara riset pasar gratis untuk pemula di 2025. Pakai 3 metode terbukti untuk cek demand, baca data, dan temukan peluang bisnis dengan akurat.

 Kalau kamu baru mau mulai bisnis di 2025, ada satu hal yang sering banget bikin orang mundur sebelum jalan: riset pasar. Dan biasanya alasannya selalu sama — “kayaknya ribet”, “kayaknya mahal”, “kayaknya harus pakai tools tools berbayar”, “kayaknya cuma perusahaan gede yang bisa ngelakuin”.

Padahal kalau jujur aja ya, sering kali bukan risetnya yang bikin susah. Yang bikin susah itu ketakutan di kepala sendiri.

Makanya di artikel ini, gue mau ajak kamu ngobrol santai. Duduk bentar, ambil napas, santai. Karena riset pasar itu sebenarnya nggak sesulit itu. Bahkan kalau kamu pemula, modal nol rupiah, dan nggak ngerti harus mulai dari mana… kamu tetap bisa melakukan riset yang benar. Yang penting itu cara mikirnya dulu beres, baru metodenya nyusul.

Dan di 2025, landscape riset makin gampang karena datanya makin transparan. Tools makin banyak. Audiens makin jelas. Kamu cuma perlu tau apa yang dicari.

Jadi gini. Kita mulai dari pondasinya dulu sebelum masuk ke teknis.


Kenapa sih riset pasar itu wajib, bahkan kalau kamu cuma jualan kecil-kecilan sekalipun?

Anggap gini: kamu mau buka bisnis jus buah di depan rumah. Menurut kamu, siapa kompetitor kamu?

Bukan jus buah di komplek sebelah.
Bukan juga jus buah di GrabFood.

Kompetitor terberat kamu itu… aqua dingin di minimarket.
Atau teh kotak di warung.
Atau kopi sachet yang tinggal seduh.

Orang itu selalu ngeluarin uang untuk sesuatu. Tapi tugas kamu adalah bikin mereka mikir, “eh ini produk baru kayaknya lebih cocok buat gue”.

Nah supaya bisa bikin orang merasa produk kamu itu cocok, kamu harus tau tiga hal ini:

  • Mereka itu sebenernya butuh apa

  • Mereka lagi kesulitan apa

  • Mereka biasanya beli apa

Dan semua itu cuma bisa dijawab lewat satu hal: riset pasar.

Riset itu ibarat senter di ruangan gelap. Tanpa senter, kamu jalan sambil nebak-nebak. Dan itu bahaya kalau kamu bisnis. Karena nebak itu mahal. Yang bikin banyak bisnis rugi itu bukan karena salah jualan — tapi karena asal jualan.


Oke, now let's talk: riset pasar untuk pemula di 2025 itu gimana?

Gue mau kasih kamu 3 metode riset yang semua gratis, dan bisa kamu pakai bahkan kalau kamu baru pertama kali mulai bisnis.
Dan nggak usah takut — gue bakal jelasin dengan gaya santai biar kamu ngerasa kayak lagi diajarin mentor langsung, bukan baca jurnal akademik.

Tapi sebelum masuk tekniknya, ada satu mindset penting:

Riset pasar itu bukan mencari data yang banyak.
Riset pasar itu mencari data yang relevan.

Kamu nggak butuh 100 halaman PDF. Kamu cuma perlu 3–5 insight yang benar-benar kamu mengerti.

Siap? Oke kita masuk metode pertama.


METODE 1 — Google Trends: Cara tercepat untuk lihat apakah ide kamu ada demand-nya

Kalau kamu tanya, “Kelvin, cara paling mudah dan aman buat tahu demand produk gue gimana?”
Jawabannya simpel banget: Google Trends.

Ini tools yang sering banget diremehin. Padahal semua orang sekarang cari apa pun lewat Google: belajar, cari solusi, cari produk, cari rekomendasi. Jadi kalau kamu bisa baca pola ini… kamu bisa tau apakah ide kamu layak diterusin atau enggak.

Bayangin kamu mau jual jasa desain logo. Kamu buka Google Trends, masukin keyword:
“jasa desain logo”.

Kalau grafiknya naik pelan-pelan, itu tanda bagus — artinya permintaan stabil atau meningkat.
Kalau grafiknya turun, ya berarti kamu siap-siap mikir ulang niche atau angle.

Dan gampangnya lagi, kamu bisa bandingin dua kata kunci sekaligus. Misal:

  • “desain logo”

  • “logo AI generator”

Kalau di 2025 grafik logo AI lagi naik banget, itu berarti pasar bergerak ke arah sana, dan kamu harus adjust positioning.
Bukan berarti jasa desain mati — tapi kamu harus masuk dengan angle baru: misalnya desain premium yang AI nggak bisa tiru.

Google Trends itu bukan cuma angka.
Google Trends itu kompas.

Dia nggak bakal bilang kamu harus jalan ke mana. Tapi dia bilang arah mana yang masuk akal buat kamu tempuh.


METODE 2 — Marketplace Riset: Cari apa yang laku, bukan apa yang kamu kira bakal laku

Banyak bisnis mati sebelum lahir, cuma karena foundernya terlalu cinta sama idenya sendiri.
"Kayaknya ini bakal laku deh…"
"Kayaknya orang butuh ini…"
“Kayaknya ini unik…”

Sementara pasar ngomong sesuatu yang berbeda.

Makanya penting banget buat belajar baca marketplace: Shopee, Tokopedia, TikTok Shop, Amazon — terserah kamu main di mana.

Di marketplace itu, kamu bisa lihat:

  • produk apa yang paling banyak dibeli

  • harga yang paling sering orang beli

  • review orang

  • keluhan orang

  • apa yang bikin orang kecewa

  • apa yang bikin orang puas

Dan ini semua gratis.
Tinggal buka aplikasi — scroll — observasi — catat.

Misal kamu mau jual skincare.
Buka produk terlaris, baca review bukan yang bintang 5, tapi bintang 3 dan 4.

Kenapa? Karena bintang 3–4 biasanya jujur. Mereka suka, tapi tetap punya kritik.
Dan kritik itu adalah celah pasar.

Kalau 20 orang bilang:
“Bagus, tapi wanginya kurang tahan lama.”

Nah itu celah.
Itu insight.
Itu bisa jadi positioning kamu.

Simpelnya gini:
Pasar itu selalu ngomong.
Kamu cuma perlu belajar dengerin.


METODE 3 — Social Listening: Cari apa yang orang cari, bukan apa yang brand tampilkan

2025 adalah eranya social listening. Kamu mau tau apa yang orang pikirkan? Ya tinggal dengerin aja. Mereka bicara di mana-mana:

  • TikTok

  • Instagram

  • YouTube

  • Twitter / X

  • Komunitas Facebook

  • Reddit

  • Telegram group

  • Komentar-komentar video

Ini tempat terbaik buat dapet insight mentah. Insight yang jujur. Insight yang nggak dipoles.

Contoh:
Misal kamu mau buka bisnis edukasi digital marketing.
Masuk ke TikTok, cari keyword:
“cara iklan…”
“kenapa iklan boncos…”
“cara jualan online…”

Lihat video apa yang paling viral. Lihat komen di bawahnya. Kamu bakal lihat pola. Misalnya:

  • orang sering bingung sama cara baca data

  • orang takut keluar budget iklan

  • orang nggak ngerti siapa target marketnya

  • orang cari sesuatu yang simpel, bukan teori

Nah itu bukan cuma insight untuk konten.
Itu insight untuk produk kamu.

Dan social listening itu bukan stalking, bukan nyari ide, tapi nyari kenyataan.
Karena orang lebih jujur di kolom komentar dibanding survei berbayar.


Setelah riset, langkah selanjutnya apa?

Ini bagian yang sering disepelekan: interpretasi.

Riset itu percuma kalau kamu nggak bisa merangkum menjadi:

  • Siapa target kamu

  • Apa pain yang paling dominan

  • Apa goal yang paling mereka inginkan

  • Apa solusi sederhana yang bisa kamu kasih

  • Apa diferensiasi kamu dibanding kompetitor

Kalau kamu bisa jawab 5 hal ini tanpa gugup, bisnis kamu punya fondasi yang kuat.


Kesimpulan

Riset pasar itu bukan tugas orang pinter.
Riset pasar itu tugas orang penasaran.

Kamu nggak butuh tools mahal. Kamu cuma butuh tiga hal:

  • mau ngeliat data

  • mau dengerin pasar

  • mau nerima kenyataan

Kadang kenyataan itu pahit, tapi justru itu yang bikin bisnis kamu selamat.

Dan kalau kamu seorang new business owner yang takut riset mahal, sulit, atau butuh modal: nggak. Kamu bisa mulai hari ini. Sekarang. Dengan tools gratis. Dengan data yang jelas.

Kalau kamu ngerti cara baca pasar…
Kamu akan selalu tau apa yang orang mau, bahkan sebelum mereka sadar mereka mau itu.

Dan di titik itu, marketing kamu bakal jauh lebih gampang.

Selamat datang di dunia Marketing Fundamental versi 2025 — versi yang realistis, praktis, dan bisa kamu lakukan tanpa biaya.